Bersih-bersih Facebook


Saat ini gue sedang berada di salah satu kedai kopi yang ada di samping Empire XXI, sambil menikmati segelas greentea frappucino dengan extra whipped cream yang kemanisan. Iya, kemanisan. ungkin karena senyum mas-mas baristanya ya?

Ceritanya kemarin ada salah satu teman kos gue yang nanya,

"Rul, Facebook-mu apa?"

dan gue bilang kalau gue lupa. Iya lupa.

pertama kali gue punya facebook itu sekitar tahun 2008. Waktu itu gue masih SMP, dan jaman itu juga gue masih main friendster. 

Dulu kakak gue bilang, bikin facebook itu susah, ribet, ga semua orang tau. Gue pun penasaran. Gue pergi ke warnet di sebrang rumah untuk coba bikin akun facebook. 
(sebenernya di rumah ada komputer, tapi nanti mamake marah karena waktu itu kalau mau pakai internet masih harus nyolok kabel telepon ke CPU.) Gue masukin email asal-asalan layaknya waktu gue bikin friendster, dan ternyata ga bisa.

"LOH KOK GA BISA SIH!"

Akhirnya gue emosi, dan banting CPU akhirnya logika gue pun jalan. 

"tulis email? hmm berarti gue harus punya email dong ya? ga boleh asal-asalan?" batin gue.
Jaman itu satu-satunya email yang gue tau cuma yahoo. Oke, akhirnya gue memutuskan untuk bikin email yahoo, dan taraaaaaa!

Jadilah email pertama gue: nurulpradita@yahoo.co.id 

Iya, dulu gue naksir berat sama Doni Tata Pradita. Iya. gue alay. Iya.

Lalu pada akhirnya gue pun keranjingan facebook. Gue inget, dulu pas kelas satu SMA, handphone gue pernah diambil sama guru Bahasa Arab karena saat beliau ngajar, gue malah facebookan.
Saking keranjingannya dengan media sosial, nyokap gue juga ikutan marah-marah. Katanya gue jadi lebih suka habisin waktu di dalam kamar. Kadang gue baca buku sih, tapi lebih sering facebookan atau twitteran. Ehe. Gue juga jadi ga pernah keluar rumah lagi, kecuali bimbel atau kalau emang perlu doang. 

Apalagi waktu awal SMA itu gue sudah keranjingan sama Korea. Lengkaplah sudah. Kerjaan gue jadinya cuma buka facebook + twitter, dan tentunya youtube, demi melihat Donghae-ku tersayang. Sampai pada akhirnya, pertengahan tahun 2010, gue pun memutuskan untuk menutup akun facebook gue untuk selama-lamanya.

Waktu itu, kucing gue yang bernama Mumu hilang. Hilang karena kelalaian gue sendiri. Mumu lagi sakit, dan gue malah asik sama dunia gue sendiri (facebook), sedangkan nyokap kalau ga salah waktu itu lagi ada kerjaan di solo. Jadilah gue di rumah sendirian. karena keasikan main sosial media, akhirnya gue ga sadar kalau mumu hilang. Seriously, waktu itu gue nangis kenceng karena meras bersalah. dan akhirnya, gue pun nazar: Kalau mumu pulang, gue mau tutup akun facebook! dan waktu itu gue diketawain sama mantan gebetan :(  


Percaya atau engga, beberapa hari kemudian si mumu pun pulang! hore! Gue lari ke pintu sambil meluk si mumu. Sambil nangis-nangis, gue telpon nyokap, bilang kalo mumu sudah pulang. Iya, gue selebay itu gaes.


DAN KEMUDIAN GUE PUN GA PUNYA FACEBOOK SAMPE MASUK KULIAH. 

Sebenarnya media sosial itu baik kalau kita bisa memanfaatkannya dengan baik. Hal-hal konyol di atas hanya bisa gue maklumi, karena memang saat itu gue hanya mengikuti ego kesenangan gue tanpa tau efek yang terjadi pada kemudian hari.
Yah, walaupun sampai saat ini sifat itu terkadang masih sering muncul, dan malah menyusahkan gue pada akhirnya.

Dan hari ini, gue kembali membuka facebook yang gue buat saat awal kuliah. tujuannya sih agar mempermudah gue dalam kuliah. karena ada grup kampus, dan beberapa teman organisasi. Galau di facebook? hehehe ga pernah. Marah-marah di facebook apalagi.

Dewasa ini gue malah merasa sulit untuk berbagi perasaan di media sosial. Sekarang ini gue malah merasa kurang nyaman kalau harus marah-marah ga jelas di media sosial, like buat apa sih kita harus menyebarkan hal-hal negatif dan ga penting? Supaya orang lain baca? atau cuma mau cari perhatian doang? Hmm. Walaupun terkadang buat sebagian orang, media sosial memang tempat yang paling enak untuk ungkapin segala unek-unek yang gak keucap.

Karena sekarang gue merasa kurang nyaman kalau ada orang lain yang tidak gue kenal melihat isi facebook gue, makanya gue memutuskan untuk bersih-bersih! *bawa sapu sama lap pel*


dan mau tau apa yang gue temukan?


ratusan orang yang gak gue kenal


dan salah satunya...
 

sesuci apa ikrarmu mz? :(


Nah, itu dia yang gue temukan dalam facebook gue yang berdebu.

Mungkin dulu waktu jaman gue SMA, gue bakalan sangat bahagia setiap ada notifikasi yang masuk, apalagi friend request. Karena dulu yang ada dalam pikiran gue adalah: semakin banyak teman di facebook, artinya kita semakin eksis. Padahal dalam kehidupan nyata belum tentu.

Ga banyak orang yang tau "apa" dan "bagaimana" itu media sosial, sehingga yang dikedepankan adalah "bagimana caranya eksis" tanpa tau dampak negatif yang akan dialami.

Sekian dulu postingan gue kali ini, semoga bisa rajin nge-blog lagi. Ihiy!

salam,


Raisa Andriana. 


Share:

0 komentar