Battle Products: Himalaya Purifying Neem Scrub VS St. Ives Blemish Control
Menjadi
anggota sobat missqueen (red: miskin)
tak lantas menghalangi saya dan kamu dalam melakukan perawatan wajah. Saya
nggak akan pernah bosan untuk mengingatkan kalian semua kalau step skincare
paling penting itu ada empat, yaitu: double cleansing, exfoliating, hydrating
& moisturizing, dan sunscreen, that’s it! Itu pun belum tentu cocok dengan
kulit masing-masing.
Ada orang
yang harus memakai rangkaian skincare 10-20 step biar kulitnya flawless. Ada
juga orang yang nggak bisa memakai rangkaian skincare berlapis sebanyak itu
karena malah bikin kulitnya bermasalah. Ada juga orang yang bahkan nggak perlu
cuci muka pun kulitnya sudah flawless. Mereka ini tipikal orang yang bikin iri,
nggak perlu mengeluarkan usaha lebih karena sudah flawless dari lahir. Nah yang
modelnya seperti saya ini yang sulit; mau diapakein skincare atau enggak pun
hasilnya sama saja. Nggak bisa secakep Lisa BLACKPINK. Tapi sekali lagi tolong
tanamkan dalam benak kalian, kalau pemakaian skincare adalah salah satu cara
untuk mencintai diri sendiri. Karena di masa depan nanti penuaan itu pasti,
tapi kita bisa memperlambat itu terjadi.
Skip soal 4
dasar rangkaian skincare –karena bisa kalian baca di postingan-postingan
sebelumnya– kali ini saya hanya akan membahas perbandingan produk physical
exfoliation yaitu Himalaya Purifying Neem Scrub VS St. Ives Blemish Control
Apricot Scrub. Sebelumnya saya pernah menuliskan perbandingan Himalaya
Purifying Neem Scrub ini dengan Peeling dari Viva Cosmetics. Seperti yang
kalian tahu, sejak saat itu saya begitu mencintai produk Himalaya Purifying
Neem Scrub karena hasilnya yang begitu memuaskan. Lalu bagaimana dengan St.
Ives Blemish Control Apricot Scrub?
Sudah
sekitar setahun terakhir ini saya memakai St. Ives Blemish Control Apricot
Scrub yang tentu saja saya pakai bergantian dengan Himalaya Neem Scrub dan
Cosrx AHA 7 si sahabat sejati saya. Sebelum mengenal chemical exfoliation
(cosrx AHA 7) saya biasanya memakai St. Ives dan Himalaya sekitar seminggu tiga
kali, namun setelah memakai chemical exfoliation pemakaian produk St. Ives dan
Himalaya hanya saya lakukan sebulan dua kali atau seperlunya saja untuk
menghindari terjadinya over exfoliation.
Himalaya Purifying Neem Scrub
Himalaya Purifying Neem Scrub adalah physical exfoliation yang
diperuntukkan untuk kulit normal cenderung berminyak. Produk ini juga bisa membantu
untuk mengatasi kulit yang berjerawat. Butiran scrub dari Himalaya merupakan
butiran apricot yang cenderung lebih halus namun dapat membersihkan pori-pori
dengan baik. Seperti yang pernah saya katakana pada review di sini, scrub Himalaya ini bahkan bisa mengangkat sel-sel kulit
mati tanpa membuat kulit iritasi atau terasa perih. Saya memang mengakui bahwa
produk ini merupakan produk terbaik yang pernah saya coba pada seluruh
rangkaian skincare Himalaya. Setelah saya memakai produk ini pun hasilnya
langsung kelihatan, kulit saya menjadi halus dan cerah seketika.
Untuk
kemasan dan aromanya pun saya tak ada masalah. Produk Himalaya ini dikemas
dalam bentuk tube dengan berat 100ml yang artinya produk ini cukup travel
friendly. Sedangkan aromanya memang agak sedikit berbau obat-obatan herbal,
karena setau saya pun produk Himalaya memang produk farmasi.
Jadi memang
produk ini tak pernah bermasalah pada kulit saya. sejak pertama kali pakai saya
memang sudah secinta itu dengan Himalaya
Purifying Neem Scrub. Saya sudah menghabiskan kurang lebih 4 tube produk
ini, dan selama ini memang tak pernah mengecewakan. Terlebih, harganya pun
murah dan masih bisa dijangkau oleh kalangan siswa.
St. Ives Blemish Control Apricot Scrub
Berbeda
sedikit dengan produk scrub Himalaya yang hanya memiliki satu varian, produk
St. Ives memiliki lebih banyak pilihan mulai dari apricot, greentea, bahkan
oatmeal, tergantung dengan kondisi dan jenis kulit masing-masing. Klaim dari
St. Ives Blemish Control Apricot Scrub sendiri adalah untuk menghaluskan kulit,
mengecilkan pori-pori, mengatasi jerawat, dan menghilangkan komedo. St. Ives
yang saya miliki ini memiliki scrub yang lebih besar dan juga teksturnya lebih
padat daripada Himalaya. Karena teksturnya lebih kasar, saya sarakan untuk
lebih pelan-pelan saat mengaplikasikannya.
Dari keterangan
yang saya baca di belakang kemasan, produk St. Ives Blemish Control Apricot ini
dibuat tanpa Paraben, Oil-Free, Non-Comedogenic, Hypoallergenic, dan juga Dermatologist
Tested; yang artinya produk ini aman untuk dipakai orang-orang yang memiliki kulit
sensitif, kulit berjerawat, kulit normal, ataupun kulit berkomedo karena bahan
yang dipilih aman dan sudah teruji.
Kemudian dari
bentuk packagingnya, kedua produk ini sama-sama berbentuk tube. Hanya saya St.
Ives isinya lebih banyak daripada Himalaya; yaitu seberat 170g sedikit lebih
banyak. Kemasannya juga lebih besar dan sedikit makan tempat.
Kedua produk
di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Seperti misalnya
Himalaya yang produknya bisa didapatkan dengan mudah di drugstore ataupun
supermarket terdekat. Sedangkan St. Ives masih agak sulit didapatkan selain via
online. Produk Himalaya Purifying Neem
Scrub harganya juga lebih murah yaitu sekitar IDR 35.000 selaras dengan isi
yang lebih sedikit. Tube-nya yang ramping memudahkannya untuk dibawa ke
mana-mana dan mereka juga memiliki kemasan yang lebih kecil yaitu 50g. Berbeda
dengan produk St. Ives Blemish Control
Apricot Scrub yang kemasan tube-nya lebih besar dan tak ada produk travel
size-nya. namun walaupun begitu isi produknya jauh lebih banyak dengan selisih
harga yang sedikit pula. Kamu bisa mendapatkan produk scrub St. Ives sekitar
IDR 70.000 dan produk facial scrub St. Ives juga tersedia dengan berbagai macam
varian.
Untuk
hasilnya, kedua produk ini sama-sama memberikan hasil yang instan, yaitu kulit
langsung terlihat cerah dan bersinar setelah dibilas, serta tekstur kulit juga
menjadi lebih halus. Selain itu kedua produk ini juga nggak bikin kulit kering,
jadi saya rasa sih keduanya aman-aman saja untuk digunakan oleh semua jenis kulit
asalkan tidak dipakai bersamaan dengan produk eksfoliasi lainnya secara
bersamaan karena ditakutkan akan terjadi pengelupasan kulit karena eksfoliasi
berlebih. Dan juga yang terakhir, tidak disarankan untuk memakai produk ini
terlalu sering, karena bisa menyebabkan kulit menjadi lebih tipis – yang
nantinya malah akan muncul banyak masalah kulit karena eksfoliasi berlebih.
Disarankan untuk memakan produk eksfoliasi sebanyak 2x seminggu, atau 1x
seminggu, atau 1x sebulan pun tak masalah. Namun jika dipakai setiap hari
takutnya nanti akan menyebabkan kulit menjadi hyper sensitive.
Itu saja
untuk ulasan saya kali ini, terima kasih sudah mau membaca!
Salam,
0 komentar