Wardah and LT Pro Lip Cream Matte Review




Source: weheartit

Artikel ini saya tulis sambil meringis kesakitan karena saya baru aja kepleset sampai-sampai sepanjang lutut dan pergelangan kaki memar-memar. Entah ini keberapa kalinya kepleset dalam beberapa minggu terakhir. Sebelum lanjut ke review Lip Cream-nya, saya mau cerita dulu ya. Jadi beberapa hari kemarin saya sempat kena gigitan semut di leher sampai jadi ruam gitu.

Semutnya yang haluuus banget itu. Semut gula kalau ngga salah, pokoknya lebih kecil dari semut hitam. Nah, awalya cuma gatel biasa kan ya, saya coba olesin minyak kayu putih, eh, ngga sembuh-sembuh. Sampai ada drama panjang dulu baru akhirnya saya pakein salep. Trus sembuh deh, tapi hasilnya malah kering gitu kulitnya, kayak ada lapisan lilin. Trus akhirnya saya olesin Nivea Lip Butter, diemin beberapa saat, trus digosok-gosok, eh! Jadi mulus lagi. Kamu bisa baca review Nivea Lip Butter di sini!

Lalu kemarin saya baru aja beli lip cream wardah yang emang udah ngehits sejak pertengahan tahun ini. Kemarin-kemarin belum sreg buat beli karena saya masih punya lip cream kesayangan yang selalu saya pakai. Saya memang jarang beli barang baru kalau yang lama masih bisa dipakai. Hahaha! 

wardah lip cream

Nah, berhubung lip cream kesayangan saya sudah habis (dan gak sempat review), jadinya saya memutuskan untuk mencoba Wardah Lip Cream Matte ini. Banyak beauty blogger bilang kalau lip cream ini worth to buy karena selain hasilnya yang bagus, harganya juga murah. Saya pun akhirnya memasukkan wardah lip cream matte ini ke keranjang belanja saya. Harganya di counter ternyata cukup murah, sekitar IDR 50.000 tapi saya lupa pastinya. Lebih murah daripada lip cream LT Pro yang menjadi kesayangan saya itu pokoknya.

Ada sekitar enam shades lip cream yang ditawari wardah yang saya lihat di counter kemarin, tetapi saya hanya memilih salah satunya. Maunya sih beli semua ya, tapi berhubung saya enggan kecewa, jadi saya coba beli satu yaitu shade Berry Pretty!

bottom

Secara visual, kemasan lip cream wardah ini biasa aja sih. Walaupun begitu, kemasannya ngga bikin lip cream ini jadi terlihat murahan. Yang saya agak kurang suka sih kuasnya yang begitu panjang, bikin takut luber duluan pas diapply ke bibir.

sebelum saya apply di bibir, lip cream ini saya coba dulu di tangan. Ternyata teksturnya nggak begitu creamy, malah cenderung cair. Saya pun mencoba mengaplikasikannya di bibir tanpa memakai lip butter/lip balm terlebih dahulu, alhasil saya malah merasa nggak nyaman karena bibir saya begitu kering. 
 
can you see it?
Saya pun menghapusnya lalu mengaplikasikannya kembali, namun sebelumnya saya olesin lip butter terlebih dahulu. Hasilnya, lip cream wardah ini benar-benar matte. Dan juga seperti dugaan saya, saya harus hati-hati mengaplikasikannya karena lip cream wardah ini cenderung cair, jadi agak susah untuk membuatnya rapih. Karena begitu antusias, akhirnya lipcreamnya malah berantakan di bibir saya. Hahaha!

pucat jadinya ya?

Hebatnya saat saya coba pakai seharian, warnanya ngga memudar. Minum di gelas pun, hasilnya tetep bagus, dan nggak nempel di gelas sama sekali. Keren! Pas saya coba pakai makan, warnanya masih bertahan, walaupun agak memudar sedikit. Nah, tantangannya ini pas saya coba aplikasi ulang. Ternyata setelah saya aplikasi ulang, bibir saya rasanya jadi cacky gitu beberapa saat. Tapi setelah lip creamnya mengering, rasa cacky itu pun menghilang. Saya suka! Dan dengan harganya yang terjangkau, lip cream ini memang benar-benar worth to buy!

 
setelah re-apply

Shade berry pretty ini ternyata terlalu pucat di wajah saya, tapi nggak apa-apa saya tetap suka! Nah ngomong-ngomong soal LT Pro, jujur saya sudah nggak punya barangnya lagi, karena benar-benar udah habis. Iya, benar-benar saya pakai sampai habis, jadinya saya mesti ngubek-ngubek twitter dulu untuk nemuin gambarnya, dan itu pun gambarnya nggak fokus. Huhuhu.

sisa-sisa nih
Saya beli LT Pro Lip Cream ini sekitar setahun lalu dengan harga sekitar IDR 100.000 saya lupa berapa pastinya. Awalnya saya nyari NYX yang waktu itu lagi ngehits, tapi kok pas dicoba, shadenya nggak ada yang cocok di saya ya? Mbak-mbak counter pun menawari saya Lip Cream LT Pro ini. Shadesnya terbatas, dan saya langsung jatuh hati dengan shade no.4!

LT Pro taken from iPhone 4

LT Pro lip cream ini ada rasa-rasa kuenya saat diaplikasikan di bibir. Gara-gara itu, saya sukaaa banget! Malah bawaannya jadi pengen apply terus-menerus. Selain itu, teksturnya juga benar-benar creamy, dan dengan ukuran kuas yang pas, alias nggak kepanjangan dan nggak kependekan, saya pun jadi bisa dengan mudahnya mengaplikasikan lip cream ini di bibir tanpa khawatir berantakan. Dan juga, saya nggak perlu pakai lip butter/lip balm sebelum pakai lip cream ini. walaupun hasilnya benar-benar matte, lip cream LT Pro nggak bikin bibir kering. Saya sampai-sampai menghadiahi shade yang merah untuk mama, saking sukanya sama LT Pro. Yah, walaupun akhirnya nggak pernah dipakai juga sama mama, karena katanya ribet.


Conclusion:

Saya begitu menyukai kedua lip cream ini. Bagi saya, lip cream LT Pro itu kayak mantan tersayang, yang bikin susah move on. Sedangkan lip cream Wardah itu kayak pacar yang akan selalu ada kapan pun untuk kita. Keduanya sama-sama bikin sayang!
Repurchase? yes! 

Sekian review saya soal lip cream kali ini. Semoga besok-besok bisa lebih banyak shade reviewnya ya. Sampai bertemu pada review selanjutnya!


Salam, 


Share:

0 komentar